Berpikir Sebelum Bertindak Agar Lebih Bijaksana

Berpikir sebelum bertindak tampaknya “tidak berlaku” saat Final Sepak Bola SEA Games 2023. “Thailand Minta Maaf Atas Tontonan Buruk di Final SEA Games 2023”. Salah satu judul berita Detik.com yang cukup menarik perhatian Kak Niken.   

Pada laga final Indonesia dan Thailand di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Timnas U22 Indonesia keluar sebagai pemenang. Dengan skor 5-2 dan meraih medali emas. 

Walaupun sudah usai, namun pertandingan tersebut masih hangat diperbincangkan karena berlangsung panas dan penuh drama. Terjadinya adu jotos akhirnya mengakibatkan manajer Timnas Indonesia Sumardji menjadi korban. 

Tak hanya itu saja, bisa jadi karena minimnya budaya berpikir sebelum bertindak akhirnya antara official dan pemain dari kedua tim terlibat perkelahian di pinggir lapangan. 

Sehingga wasit memberikan total 8 kartu kuning dan 2 kartu merah kepada tim Thailand. Serta 4 kartu kuning dan 1 kartu merah kepada tim Indonesia. 

Emosi Mempengaruhi Tindakan

Emosi memiliki potensi besar untuk mempengaruhi tindakan kita sebelum berpikir secara rasional. Ketika kita mengalami emosi yang kuat seperti marah, takut, gembira, atau sedih, impuls kita untuk bereaksi dapat menjadi lebih dominan daripada kemampuan untuk memikirkan konsekuensi tindakan tersebut.

Dalam situasi di mana emosi mengambil alih, kita cenderung bereaksi secara instan dan refleksif. Emosi juga dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu situasi. 

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua reaksi berdasarkan emosi adalah negatif atau tidak rasional. Emosi juga dapat memberikan sinyal penting tentang apa yang kita hargai, apa yang penting bagi kita, dan membantu memotivasi tindakan yang konstruktif.

Penting bagi kita untuk berpikir sebelum bertindak dengan mengembangkan kesadaran diri yang lebih baik. Serta mengasah kemampuan untuk mengelola emosi secara efektif sebelum bereaksi. 

Budaya Berpikir Sebelum Bertindak

Budaya berpikir sebelum bertindak adalah suatu pendekatan atau sikap mental dimana seseorang mengedepankan pemikiran dan refleksi yang matang sebelum melakukan tindakan atau mengambil keputusan. 

Budaya ini menekankan pentingnya menghindari reaksi impulsif dan mengutamakan pemikiran yang rasional, logis, dan bertanggung jawab. Karena individu diajak untuk menghargai pentingnya meluangkan waktu untuk memahami situasi dengan baik. 

Serta mempertimbangkan berbagai opsi dan konsekuensi yang mungkin terjadi, serta mengevaluasi keputusan yang akan diambil. 

Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan, konsekuensi negatif, atau penyesalan yang dapat timbul akibat tindakan yang dilakukan tanpa pemikiran yang matang.

Pendekatan ini juga melibatkan pengembangan keterampilan kritis dalam mengelola emosi dan impuls. Dengan mengendalikan emosi, individu dapat menghindari tindakan yang didorong oleh emosi negatif atau situasi yang memicu reaksi instan.

Emosi mempengaruhi tindakan
Emosi mempengaruhi tindakan

Manfaat Berpikir Sebelum Bertindak

Berpikir sebelum bertindak memiliki beberapa manfaat yang dapat mempengaruhi kehidupan individu dan organisasi secara positif. 

  • Pengambilan keputusan yang lebih baik

Kita diharapkan membuat keputusan yang lebih rasional, logis, dan berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap situasi. Sehingga mengurangi kemungkinan membuat keputusan impulsif atau ceroboh yang dapat berdampak negatif.

  • Pengendalian emosi yang lebih baik

Mendorong kita untuk berpikir secara lebih jernih dan obyektif dalam mengelola emosi sebelum mengambil tindakan.

  • Menghindari kesalahan dan konsekuensi negatif

Kita dapat menghindari kesalahan atau dampak negatif yang dapat timbul akibat tindakan yang tidak dipikirkan dengan matang.

  • Meningkatkan kualitas hubungan interpersonal

Budaya Berpikir Sebelum Bertindak memungkinkan individu untuk lebih bijaksana dan tanggap dalam berinteraksi dengan orang lain. Dengan mempertimbangkan perspektif yang berbeda dan menghindari reaksi impulsif, individu dapat membangun hubungan yang lebih baik, meminimalkan konflik, dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.

  • Meningkatkan efektivitas komunikasi

Kita memiliki kesempatan untuk merumuskan komunikasi dengan lebih baik. Dengan menyampaikan pesan secara jelas, mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi, dan menghindari respons yang defensif atau emosional.

  • Pencapaian tujuan yang lebih baik

Kita dapat mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan, mengelola hambatan dengan lebih baik, dan membuat keputusan yang mendukung pencapaian tujuan jangka panjang.

Baca juga: Mengajarkan Anak Berpikir Kritis Melalui Membaca Buku

Kesimpulan

Saat ini, Asosiasi Sepakbola Thailand memang sudah meminta maaf atas kejadian tersebut. Belajar dari kejadian tersebut, maka penting bagi kita untuk mengedepankan budaya berpikir sebelum bertindak. 

Karena secara keseluruhan, budaya berpikir sebelum bertindak dapat membantu individu menjadi lebih bijaksana, bertanggung jawab, dan efektif dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. 

Hal ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam hal pengambilan keputusan, hubungan interpersonal, dan pencapaian tujuan individu maupun organisasi.

Pendekatan ini memungkinkan seseorang untuk menjadi lebih bijaksana dan bertanggung jawab dalam menghadapi situasi kompleks, mengelola konflik, dan membuat keputusan yang lebih baik secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *