Pernah mencengar atau membaca tentang copywriting before after bridge? COba deh cek kalimat dibawah ini.
“Apakah Anda merasa frustasi dengan kulit berjerawat yang selalu muncul ketika Anda ingin tampil cantik?”
“Bayangkan jika Anda memiliki kulit yang bersih, bebas dari jerawat dan noda, dan merasa percaya diri setiap saat.”
“Dengan produk perawatan kulit kami yang telah terbukti, Anda dapat mengatasi masalah jerawat dan mendapatkan kulit halus dan bersinar. Kini, Anda bisa tampil cantik dengan percaya diri setiap hari tanpa perlu khawatir tentang jerawat.”
Before After Bridge adalah formula copywriting yang sederhana, mudah diterapkan, namun powerful. Sangat membantu untuk menulis copy yang persuasif. Bisa diterapkan pada artikel blog baik untuk intro ataupun keseluruhan artikel misalnya review produk atau jasa. Bisa juga digunakan untuk menulis email atau di media sosial.

Sesuai dengan namanya formula ini terdiri dari tiga bagian:
- Before: menunjukkan masalah yang dialami atau dimiliki pembaca.
- After: menunjukkan keadaan yang lebih baik jika masalah tersebut terselesaikan.
- Bridge: menunjukkan produk atau jasa untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Singkatnya adalah masalah > keadaan jika masalah terselesaikan > solusi untuk masalah tersebut.
Before After Bridge adalah salah satu formula copywriting terbaik untuk menghasilkan conversion rate yang tinggi. Bekerja dengan cara menunjukkan pada pembaca bagaimana tidak enaknya hidup mereka sebelum menggunakan produk atau jasamu, dan betapa hidupnya makin mudah ketika sudah menggunakan produk atau jasamu.
Bagi copywriter formula ini sederhana, fleksibel, mudah dipelajari, dan mudah diaplikasikan. Bagi pembaca, copy yang ditulis dengan formula ini akan mudah dipahami pesannya oleh mereka karena strukturnya yang sederhana dan to the point. Jadi, efektif untuk menarik perhatian pembaca dan kemudian menawarkan solusi pada mereka.
Contoh Copywriting Before After Bridge
Sekarang mari kita bedah lebih lanjut formula ini menggunakan contoh. Katakanlah kamu hendak berjualan obat penumbuh rambut.
Before
Deskripsikan masalah yang dihadapi oleh target pasarmu, yaitu orang yang botak sebagian maupun botak total. Gambarkan bagaimana mereka tidak bahagia dengan keadaan mereka saat ini.
Contoh:
Menjadi botak ada tidak enaknya. Pernahkah kamu dibecandain temanmu yang memberi kado sisir dan shampo saat ulang tahunmu? Atau tiba-tiba temanmu mendekatkan wajahnya ke kepalamu, pura-pura bercermin? Botakmu dianggap kaca spion! Kamu hanya bisa tertawa yang dipaksakan, mau marah tidak enak, tidak marah kok ya agak tersinggung.
After
Gambarkan bagaimana hidup jadi lebih mudah ketika masalah sudah terselesaikan. Tunjukkan bahwa pembaca bahagia karena tujuannya sudah tercapai.
Baca juga: Apa Itu SEO? Sebuah Pengalaman Membuat Blog Berpenghasilan
Contoh:
Jika rambutmu bisa tumbuh kembali dengan subur, betapa enaknya. Kamu terhindar dari ejekan, penampilanmu pun terdongkrak sekian persen jadi lebih tampan. Kalau kamu nggak percaya diri karena botak, sekarang bisa lebih pede!
Bridge
Hubungkan kedua bagian di atas dengan menawarkan produkmu sebagai solusi.
Contoh:
Makanya pakai obat penumbuh rambut AAA. Nggak sembarangan, bahan utamanya minyak dari ekstrak akar pohon ajaib yang hanya tumbuh di pegunungan Himalaya. Diperkuat dengan tambahan berbagai vitamin dan nutrisi yang bermanfaat untuk rambut. Harganya memang rada mahal, tapi sepadan dengan manfaatnya sehingga kamu bisa berkaya ‘goodbye kaca spion!’
Kamu Cari Jasa Copywriting?
Penasaran nggak sih dengan copywriting before after bridge yang kece? Kontak saja Wordsmith Group, penyedia jasa copywriting handal yang telah berpengalaman sejak 2011. Dipercaya tidak hanya oleh direct client tapi juga oleh berbagai agensi digital marketing. Tim copywriter-nya ditunjang oleh para penulis yang juga berpengalaman sebagai content writer, editor, dan penulis buku.