Persiapan Menghadapi Anak Pubertas, Orangtua Wajib Baca

Pubertas adalah masa perkembangan anak menjadi dewasa secara seksual. Tentu saja, setiap anak akan mengalami masa-masa tersebut. Nah, jika anak Anda sedang dalam masa pubertasnya, Anda perlu melakukan persiapan menghadapi anak pubertas.

Sebenarnya tulisan ini juga buat pelajaran bagi Kak Niken. Karena anak-anak semakin bertumbuh. Apalagi anak pertama yang kini sudah menginjak kelas 3 Sekolah Dasar dan mulai mengalami beberapa perubahan menuju tahap perkembangan selanjutnya.

Masa pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan tentulah berbeda. Di antaranya pada anak perempuan yakni di usia 10 hingga 14 sedangkan laki-laki di usia 12 hingga 16. Di saat anak Anda berada di fase pubertas, perlunya sebagai orang tua melakukan persiapan seperti memberikan pengarahan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

4 Persiapan Menghadapi Anak Pubertas yang Harus Dilakukan

Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebagai orang tua dalam menghadapi anak di masa pubertas, di antaranya ialah:

1.    Berdiskusi Mengenai Masa Pubertasnya

Saat anak-anak mengalami masa pubertas, orang tua sebaiknya melakukan diskusi mengenai masa pubertas bersama anak.  Pembahasan diskusi tentu tidak luput dari hal-hal penting dalam menghadapi masa pubertasnya.

Melakukan diskusi  bersama anak terkait masa pubertasnya merupakan langkah yang paling awal untuk dilakukan setiap orang tua. Sebab,  tak jarang anak-anak malu untuk bertanya mengenai masa pubertasnya.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika orang tua yang bertanya terlebih dahulu mengenai apa yang sedang dibutuhkan atau dialaminya.

Baca juga : Pilihan SMA Swasta di Malang Terbaik dan Berkualitas

2.    Berikan Pendidikan Mengenai Masa-masa Pubertasnya

Selain mendiskusikan mengenai masa pubertasnya, Anda pun perlu memberikan pendidikan pubertas. Salah satu pendidikan yang paling penting  yakni mengenai kesehatan alat reproduksi atau alat kelamin, pemahaman mengenai perubahan fisik, menjaga kebersihan alat kelamin, hingga pengendalian emosi di masa-masa pubertasnya.

Kesalahan dalam menghadapi masa pubertas yang bisa berakibat fatal ialah kesalahan dalam memberikan pendidikan. Pendidikan pubertas merupakan hal yang wajib dibekali oleh setiap orang tua kepada anaknya.

Jika Anda memberikan pendidikan mengenai pubertas pada anak, masa pertumbuhan  anak akan tumbuh dengan baik.

Baca juga : 5 Kunci Utama Pola Asuh Anak Di Masa Pandemi

3.    Berikan Pengarahan yang Harus Dihindari

Yang ketiga yakni memberikan pengarahan mengenai apa-apa yang perlu dihindari oleh anak Anda di masa pubertasnya.

Ada beberapa hal yang memang harus dihindari pada masa pubertas, di antaranya, mengkonsumsi makan dan minuman yang sembarang, kebiasan buruk seperti begadang, serta pengelolaan emosi yang salah seperti bertindak tanpa berpikir, memendam perasaan, hingga gampang emosian.

persiapan menghadapi anak pubertas
Pict by Sonora id

4.    Penuhi Kebutuhan Masa Pubertas

Menghadapi anak yang mengalami masa pubertas memang terasa gampang-gampang sulit. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebagai orang tua, diantaranya kebutuhan masa pubertas sang anak.

Ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh anak yang menghadapi masa pubertasnya, di antaranya mengonsumsi makanan bernutrisi dan bergizi hingga kebutuhan pakaian seperti bra untuk perempuan.

Baca juga : Permainan Mencari Benda Tersembunyi untuk Mengasah Otak Anak

5.    Menciptakan Keharmonisan Keluarga

Menciptakan keharmonisan dalam lingkungan keluarga merupakan hal yang penting dalam menjaga kestabilan emosi anak. Di masa-masa pubertasnya, kesehatan emosionalnya berada di masa yang rentan. Oleh karena itu perlulah Anda membuat suasana yang baik di dalam lingkungan keluarga.

Tak hanya membangun atau mempertahankan suasana keharmonisan, Anda pun perlu memberikan pengarahan terhadap pengendalian emosinya.

Itulah cara-cara persiapan yang harus dilakukan oleh orang tua di saat melakukan persiapan menghadapi anak pubertas. Persiapan yang benar akan mendukung pertumbuhan anak. Oleh karena itulah, sebaiknya Anda harus benar-benar memperhatikan di saat anak mengalami masa pubertasnya.

Masa pubertas sangatlah penting bagi setiap anak, sebab itu jangan sembarang meremehkan masa-masa tersebut, ya. Mari semangati anak Anda dalam menghadapi masa pubertasnya.

Responses (10)

  1. wah anak-anak saya curhatnya semua pada ibunya… jarang curhat pada saya apalagi termasuk pubertas. Tapi bersyukur mereka masih berkomunikasi dengan ibunya untuk hal-hal seperti ini

  2. Poin kelima jadi catatan kami, gimana bisa mewujudkan lingkungan keluarga yang kondusif agar anak mau curhat dengan orangtua mereka. Masa pubertas memang vital banget ya Kak Niken, jangan sampai anak mendapatkan sumber yang salah atau mencari patokan yang menyesatkan. Terima kasih banget sudah diingatkan, si sulung bentar lagi memasuki masa pubertas–semoga kami bisa selalu menemani perjalanannya.

  3. Pendidikan tentang pubertas terutama dari kalangan keluarga ini nih yang penting. Dulu pas saya ngajar di MI kelas 5, anak-anak perempuannya kan ada yang mulai puber. Tapi, banyak temannya yang belum. Anak yang sudah ini nih yang kadang suka terlihat berbeda cara pikir dan kebiasaannya. Lalu saya perhatikan, anak yang sudah diberi pemahaman dari lingkungan keluarganya, pembawaannya lebih terkontrol dibanding yang tidak.

  4. Pengetahuan orangtua soal perkembangan pubertas pada anak ini emang sangat penting. karena terkadang banyak orangtua yang tidak sadar, tau2 anaknya udah menjelang remaja dan butuh bimbingan. Makasih tuk remindernya kak Niken

    1. Benar kak, kuncinya ada di keharmonisan keluarga. Ketika ibu bahagia mendidik, anak juga tumbuh dg bahagia. Soal kebahagiaan ibu salah satunya tentu adanya dukungan suami yang mendampingi mengasuh dan mendidik anak

  5. rasanya emang nano nano menghadapi anak yang mengalami pubertas

    karena saya mendapat didikan kolot

    beruntung saya punya banyak teman yang membantu membuka wawasan

  6. Persiapan masa pubertas ini memang menjadi kegalauan dari pihak orangtu maupun pihak sang anak. Semoga dengan membangun komunikasi yang baik, maka segalanya bisa dilewati dengan baik dan semuanya merasa nyaman.

  7. Anak curhat…mmm, cuma kadang saya tidak menanggapi dengan hati yang panas kadang2 emosi terkocok2….rasa bagai permen nano-nano

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *